BERITA

Back to Top

PPEJP Menyelenggarakan ECP Tahapan Pendampingan Market Development Wilayah Jawa Tengah, Riau dan Jawa Barat

31 Juli 2025

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), BPSDMP Kementerian Perdagangan menyelenggarakan Export Coaching Program (ECP) Tahapan Pendampingan Market Development Wilayah Jawa Tengah, Riau, dan Jawa Barat.

ECP wilayah Jawa Tengah merupakan kerja sama PPEJP dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah. 

Acara tersebut berlangsung 29—31 Juli 2025 dan diikuti 30 (tiga puluh) pelaku UMKM Provinsi Jawa Tengah. 

Tahapan ini bertujuan agar para pelaku UMKM dapat menggali informasi tentang peluang pasar dan mengambil pelajaran dari kegiatan pra business matching, peta persaingan produk dan kompetitor, serta potensi pasar sehingga dapat melakukan strategi yang tepat. 

Dalam kesempatan yang sama, diselenggarakan juga ECP tahapan Market Development wilayah Riau yang berlangsung di Pekanbaru.

ECP wilayah Riau merupakan kerja sama PPEJP dengan Disperindag Provinsi Riau.

Acara tersebut berlangsung 29—31 Juli 2025 dan diikuti 30 (tiga puluh) pelaku UMKM Provinsi Riau.

ECP tahapan Market Development Jawa Barat berlangsung di Bandung dan merupakan kerja sama PPEJP dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat.

Tahapan ini bertujuan untuk membekali pelaku usaha dengan pengetahuan dan keterampilan praktis agar mereka dapat menganalisis, merencanakan, dan melaksanakan strategi pemasaran untuk menembus dan mengembangkan pasar ekspor.

Acara tersebut berlangsung 29—31 Juli 2025 dan diikuti 40 (empat puluh) pelaku UMKM Provinsi Jawa Barat.

Kementerian Perdagangan melalui PPEJP akan terus memberikan program dan fasilitasi kepada para pelaku UMKM agar dapat menembus pasar ekspor melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan ekspor yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan berbagai instansi, K/L, BUMN, pemangku kepentingan dan pemerintah daerah termasuk dukungan dari 46 perwakilan perdagangan di 31 negara.