Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri secara resmi membuka Pelatihan Promosi Perdagangan dan Investasi Dalam Kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) Untuk Negara-Negara Afrika di Gedung Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Jakarta, Selasa (8 Juli). Wamendag RI didampingi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perdagangan (BPSDMP), Mardyana Listyowati; Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama; serta Kepala Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA), Takeda Sachiko.
Dalam sambutannya, Wamendag RI menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antarnegara berkembang melalui dialog yang inklusif, pertukaran pengetahuan, dan kolaborasi praktis, khususnya di bidang perdagangan dan investasi. Ia menegaskan bahwa kerja sama tersebut tidak hanya memperkuat solidaritas global, tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.
Pelatihan yang berlangsung pada 8–19 Juli 2025 ini diikuti 12 peserta dari Kamerun, Ghana, Kenya, Mauritius, Rwanda, Tanzania, Tunisia serta dua peserta dari Indonesia. Selain itu, kegiatan ini turut dihadiri tiga pengamat dari African Union Development Agency–New Partnership for Africa’s Development (AUDA-NEPAD) dan Sekretariat Kawasan Perdagangan Bebas Afrika (AfCFTA), yang memperkaya perspektif dalam diskusi dan pertukaran pengalaman.
Pada 2024, neraca perdagangan antara Indonesia dan negara-negara Afrika mencatatkan momentum positif dengan pertumbuhan sebesar 7,4 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan nilai perdagangan mencapai USD 2,4 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Afrika meliputi minyak kelapa sawit, mesin, kendaraan, produk karet, dan kertas. Sementara itu, impor utama dari kawasan Afrika mencakup ferro-alloy, bijih kromium dan mangan, aluminium, gula, dan bijih besi. Transaksi tersebut mencerminkan potensi besar yang masih dapat terus dikembangkan melalui kerja sama yang saling menguntungkan.
Wamendag RI berharap pelatihan ini tidak hanya menjadi sarana berbagi pengetahuan dan penguatan kapasitas sumber daya manusia, tetapi juga menjadi kontribusi nyata terhadap pengembangan kemitraan perdagangan dan investasi yang tangguh dan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama jangka panjang berdasarkan prinsip saling menghormati, solidaritas, dan kemakmuran bersama.
Kementerian Perdagangan juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Investasi dan Hilirisasi Industri serta JICA atas komitmen dan dukungan terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Luar Negeri sebagai anggota utama Tim Koordinasi Nasional KSST memainkan peran strategis dalam memastikan kerja sama KSST dilaksanakan secara inklusif, selaras dengan prioritas pembangunan nasional, dan melalui kemitraan yang efektif dengan mitra pembangunan.
Pelatihan ini merupakan wujud nyata komitmen Indonesia dalam mendukung agenda pembangunan global melalui pendekatan solidaritas antarnegara berkembang dan peningkatan kapasitas yang berkelanjutan.