Ekspor salak pondoh ke Kamboja terus berlanjut

Kementerian Perdagangan melepas ekspor salak pondoh dari PT Serena Sejahtera, yang merupakan peserta program pendampingan ekspor, program dari Kementerian Perdagangan. Pelaku Usaha Kecil dan Menengah ini berhasil secara kontinu melakukan ekspornya, bukan hanya kali ini saja tetapi berhasil mendapatkan kontrak untuk memenuhi kebutuhan salak di Kamboja selama setahun dengan jumlah sebanyak 300 ton dengan nilai 10,5 Miliar Rupiah.

Pada kesempatan kali ini Kepala Pusat Pelatihan dan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan berkesempatan melakukan pelepasan ekspor di sela-sela kegiatan business matching bagi pelaku usaha DI Yogyakarta, yang merupakan salah satu rangkaian dari program pendampingan ekspor. Prorgam Pendampingan Ekspor/ Export Coaching Program (ECP) merupakan salah satu program dari kementerian perdagangan yang bukan hanya sekedar memberikan informasi atau pelatihan, tetapi juga memberikan bimbingan dan pendampingan untuk pelaku usaha agar siap dan mampu untuk melakukan kegiatan ekspor secara mandiri. Program ini terdiri dari beberapa tahap dan rangkaian, mulai dari persiapan internal perusahaan, mempersiapkan produk, mencari pasar, dan juga mempertemukan dengan calon buyer, dalam durasi kurang lebih setahun.

“Kemendag mengapresasi keberhasilan PT Serena Sejahtera dalam menembus pasar ekspor, sekaligus mengucapkan kebanggannya di mana UKM tersebut memberdayakan 1.200 petani salak di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta. Capaian ini tentunya memberikan kontribusi dalam mendongkrak kinerja neraca perdagangan khususnya ekspor non migas di tengah tantangan global saat ini. Kinerja perdagangan Indonesia yang postif pada beberapa bulan ini tidak terlepas dari peran pelaku usaha dalam mendorong ekspor non migas ke negara mitra dagang. Ekspor produk salak pondoh ke Kamboja kali ini juga merupakan salah satu bukti upaya mendorong ekspor tersebut,”ujar Sugih Rahmansyah.

Pelepasan ekspor produk salak pondoh ke Kamboja dihadiri oleh Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan; Sugih Rahmansyah, bersama tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan perwakilan dari petani salak.

Indonesia merupakan salah satu produsen salak terbesar di dunia. Dengan kode HS 08109091, kebutuhan salak dan buah tropis lain di Kamboja  dipenuhi dari Indonesia sebanyak 593 ribu USD dari total impor dari dunia sebesar 603 ribu USD (98,34%) berdasarkan data dari ITC pada tahun 2021.

Kami berharap kegiatan pelepasan ekspor ini menjadi momentum bagi pelaku usaha UKM lainnya untuk melakukan kegiatan ekspor dan memperluas pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia, yang tentunya menjadi penggerak roda perekonomian Indonesia di masa yang penuh tantangan global ini.